Kamis, 03 Mei 2018

Budi Arie Setiadi, yang tidak pernah menyerah memperjuangkan Jokowi



Budi Arie Setiadi bekerja nyaris tanpa tidur. Jika dihubungi mulai pukul 11:00 hingga subuh hari tentang Jokowi, ia nyaris selalu menjawab tanpa jeda. Hidupnya sudah 100 persen untuk Jokowi. Jika ditanya mengapa niatnya begitu keras mendukung Jokowi, ia menjawab simpel "Jokowi ada di hati rakyat karena rakyat ada di hati Jokowi."

Dunia relawan pendukung Jokowi dan aktivisme bukanlah hal baru bagi Budi Arie, panggilan akrabnya. Menurut wikipedia, Budi Arie mulai menjadi aktivis sejak mahasiswa. Ia dipercaya memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Ia aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM ) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI. Ia juga aktif di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI). Semasa gerakan reformasi mahasiswa UI pada tahun 1998, bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI juga membidani lahirnya Keluarga Besar ( KB ) UI.[6]
Saat reformasi bergejolak 1998 , ia menginisiasi dan mendirikan surat kabar yang kritis, " BERGERAK " pada tahun 1998. Bersama wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjunya bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.[6]
Saat Jokowi ditekan oleh politikus di DKI Jakarta, Budi Arie dan kawan-kawannyalah yang pertama membela. Berhasil keluar dari tekanan, ia kemudian dibawa ke level yang level lebih tinggi, pencapresan. Budi Ari kembali mendorong pencapresan Jokowi di tengah besarnya arus dukungan untuk Megawati di pengurus pusat. Namun daerah lebih menyenangi jika Jokowi yang dicalonkan sebagai capres. Akhirnya Budi Arie dan kawan-kawan membentuk kelompok Pro-Jokowi, yang di kemudian hari menjelma menjadi ormas relawan pendukung Jokowi terbesar di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar