Senin, 26 Oktober 2015

Jadi Calon Kuat Ketua Umum Kadin, Maxi Gunawan Dorong Kerjasama dengan Pemda

Pengusaha yang sangat berpengalaman di bidang perbankan, media digital, kuliner, broadcasting, olahraga, dan politik, menyatakan kemantapan niatnya untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia 2015-2020 yang akan dilaksanakan dalam Munas Kadin Indonesia di Bandung, 22 November 2015.

Maxi, saat ini ketua komite tetap hubungan kerja sama lembaga internasional Kadin itu, mengampanyekan isu peningkatan kerja sama antara Kadin daerah dan pemerintah daerah. "Pemda diminta mendorong pengusaha menjadi anggota kadin daerah dengan cara menerbitkan aturan yang mengharuskan seluruh pelaku usaha di daerah untuk menjadi anggota," kata Maxi Gunawan yang juga terkenal sebagai penggerak band raja pesta tahun 70an, Bigman Robinson.

Janji tersebut dimaksudkan agar usaha di daerah tergenjot, tak lagi jadi penonton. Syaratnya, pemda juga mau bekerjasama dengan memberikan berbagai kemudahan. "Perizinan ekspor harus diubah menjadi sistem online dan harus ada transparansi antara pemda dan pengusaha," tambahnya.

Tak hanya itu, Maxi juga mengimbau pengusaha daerah untuk terus menggali potensi sumber daya masyarakat setempat. "Karena masuknya Kadin untuk memberikan iklim positif bagi ekonomi daerah," ungkapnya dengan tegas dan yakin.

Sumber:

http://www.merdeka.com/uang/jadi-calon-ketum-kadin-maxi-gunawan-dorong-kerja-sama-pemda.html

Maxi Gunawan - RPR Bersaing Jadi Ketua Umum Kadin


Persaingan menuju kursi Kadin 1 semakin menguat. Calon Kuat Ketua Umum Kadin, Maxi Gunawan dan RPR semakin memanas. Kadin Indonesia memutuskan musyawarah nasional (munas) pada 22 November 2015 di Bandung untuk menyelenggarakan pemilihan ini. Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, sampai saat ini, baru dua nama yang mendaftarkan diri untuk memperebutkan kursi pucuk pemimpin Kadin. “Sejauh ini, setahu saya, baru ada dua nama, Pak Rosan (Rosan Roeslani) dan Pak Maxi (Maxi Gunawan)."



Suryo berharap pemilihan ketua umum ini bisa menjadi langkah regenerasi kepemimpinan Kadin. Sebab kini ia tidak berminat untuk melanjutkan kepemimpinan di Kadin. Ia merasa sudah terlalu senior dan ingin yang lain untuk menggantikan.

Rosan Roeslani merupakan komisaris di beberapa perusahaan, dekat dengan klan Bakrie. Hasil pencarian memperlihatkan ia sempat terserempet beberapa masalah, antara lain di BRAU dan Bumi Plc. Sementara Maxi Gunawan merupakan pengusaha di berbagai bidang yang beberapa dirintisnya dari nol. Ia aktif misalnya di bidang perbankan, restoran, media digital, dan trading. Bukan cuma itu, ia juga pernah menjadi anggota direksi di Mindo Petroleum Co Ltd (HK), Mindo Komoditi Trading Co Ltd (HK), dan Permindo Oil Trading Co Ltd.


Sumber:

Maxi Gunawan Adakan Silaturahmi yang Akrab dengan Kadin Banten


Tunjukkan keakrabannya dengan pengusaha di daerah, Calon Kuat Ketua Umum Kadin Indonesia 2015-2020, Maxi Gunawan melakukan silaturahmi ke KADIN Provinsi Banten, Tangerang, pada tanggal 6 Oktober 2015. Acara ini digagas oleh Timses Maxi Gunawan, Benny Sutrisno dan dihadiri banyak sekali pengusaha di Banten yang notabene adalah penggerak Kadin di Banten.

Kedatangan Maxi Gunawan mendapat sambutan hangat dari Ketua Umum KADIN Banten Mulyadi Jayabaya dan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN BANTEN Ampi N. Tanudjiwa. Dalam kesempatan ini, Maxi memaparkan visi misi nya serta paparan kerja untuk KADIN Indonesia.

Maxi Gunawan juga memberi jawaban yang dirasa sangat tepat dan relevan yang muncul dari keresahan pengusaha di daerah atas meningkatnya tantangan dan tekanan dari pengusaha asing, seiring dimulainya MEA pada tahun depan. 

Maxi Gunawan Mendorong Kadin Daerah Agar Jadi Partner Pemerintah dan Investor Asing yang Berkualitas

Sebuah kekhawatiran muncul melihat kiprah Kadin yang selama ini melemah dan kurang terasa signifikansinya, sehingga mengalami kesulitan dalam menjadi partner pemerintah dalam membangun berbagai proyek penting dan strategis. Akibatnya, Kadin terkesan jadi dipinggirkan. Proyek di daerah malah banyak dikerjakan langsung oleh asosiasi.


Oleh karena itulah Maxi Gunawan, calon kuat Ketua Umum Kadin Indonesia, memberi tantangan dan dorongan agar ke depan Kadin daerah menjadi partner yang mumpuni dan berkualitas baik oleh pemerintah maupun investor asing. Itulah amanat sekaligus janji yang disampaikan Maxi Gunawan dalam silaturahmi dengan pengurus dan anggota Kadin Banten yang diselenggarakan di Kota Tangerang.

Para peserta silaturahmi yang notabene pengusaha daerah, menguji dengan menanyakan apa rencana konkrit Maxi Gunawan dalam membesarkan kadin daerah. Karena selama ini yang terjadi di Banten banyak pengusaha yang tergabung dalam Kadin tidak banyak berperan dalam berbagai proyek pembangunan yang dilaksanakan pemerintah maupun perusahaan asing. Maxi menjawab, " "Kita sudah buat skema, ke depan Kadin daerah akan diberi porsi yang cukup besar di dalam proyek pemerintah."

Dia juga menegaskan, skema klasifikasi perusahaan sangat penting dilakukan, supaya mempemudah koordinasi antara Kadin pusat dengan para anggotanya. Potensi daerah akan diinformasikan Kadin pusat ke calon investor. Sementara investor akan diarahkan dan melibatkan Kadin dalam usahanya.,Ia juga berjanji akan memperkuat posisi Kadin di mata pemerintah karena hanya Kadin yang diatur dalam UU sebagai wadah para pengusaha.

Sumber: http://www.beritasatu.com/ekonomi/312461-maxi-kadin-daerah-harus-jadi-partner-pemerintah-dan-investor-asing-yang-berkualitas.html


Selain itu, dalam menjawab pertanyaan yang mengungkapkan kekhawatiran atas MEA, ia menyarankan agar kita lebih optimis dan lebih banyak menggunaan produk lokal serta mengurangi produk impor dalam industri. "Peluang pasti ada, kita yang harus kompetitif,"




Sumber: http://www.beritasatu.com/ekonomi/312461-maxi-kadin-daerah-harus-jadi-partner-pemerintah-dan-investor-asing-yang-berkualitas.html

Maxi Gunawan: Komunikasi Antar Kadin Daerah Perlu Ditingkatkan




Calon kuat Ketua Kadin, Maxi Gunawan, dalam sambutannya untuk acara pertemuan antar Pengusaha Kadin Daerah di Jawa Timur menyatakan bahwa saat ini soliditas Kadin sebagai wajah utama dunia usaha Indonesia terganggu karena Kadin dibiarkan bekerja sendiri-sendiri, sementara Indonesia membutuhkan Kadin yang kuat dalam menghadapi perlambatan ekonomi.


Maxi Gunawan berpose akrab dengan Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua Umum Kadin Jawa Tengah

“Saya melihat soliditas dan komunikasi yang terbangun selama ini kurang mumpuni, sehingga peran Kadin turun drastis, terutama kemampuannya dalam memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi bangsa,” tantang Maxi Gunawan pada tanggal 7 Oktober 2015.

Maxi mengingatkan bahwa ke depan pemerintah telah mencanangkan untuk fokus membangun infrastruktur, peningkatan pajak, memperkuat usaha kecil dan menengah. Untuk itu, Kadin harus berperan aktif agar para pengusaha tidak kehilangan kesempatan.

Maxi Gunawan juga berjanji menjadikan Jatim sebagai ujung tombak ekonomi. "Jatim harus bisa menjadi landmark-nya Kadin Indonesia. Ke depan, Kadin Jatim harus mampu menjadi lokomotif untuk mempersatukan Kadin sebagai organisasi para pengusaha yang bermartabat, disegani dan dihormati,” ujarnya.

Sumber: http://www.beritasatu.com/ekonomi/312750-maxi-gunawan-komunikasi-antar-kadin-daerah-kurang-baik.html

Senin, 27 Juli 2015

Kadin Harus Lebih Aktif. Maxi Gunawan: Sebaiknya Turun ke Daerah



Sudah menjadi rahasia umum bahwa selama ini kadin, terutama di daerah, seolah "mati suri". Kadin yang seharusnya menjadi organisasi yang memperjuangkan kepentingan pengusaha dan menjadi mitra kerja pemerintah, kini belum terlihat fungsinya secara jelas sehingga pengusaha pun kurang tertarik bergabung.

Menanggapi hal ini, calon kuat Ketua Umum Kadin Indonesia, Maxi Gunawan, berpendapat bahwa permasalahan ini harus diurai segera dan dicari sumbernya. Untuk itu, Kadin Pusat harus lebih sering lagi turun ke daerah-daerah untuk memperhatikan akar permasalahan.\

"Harus turun ke daerah untuk melihat permasalahannya seperti apa? Khususnya ke kabupaten atau kota. Mengurai atau memahami permasalahan yang ada tentu juga tidak gampang," kata Maxi, saat ditemui seusai acara "Safari Ramadan dan Buka Bersama", di Banjarmasin, Kalimantan Selatan 8 Juli 2015. Turunnya Kadin pusat ke daerah, selain bisa mengurai permasalahan yang ada, juga bisa menjadi sebuah jembatan antara pengusaha daerah dan pemerintah pusat. Hal ini sejalan dengan dukungan Kadin untuk membantu perekonomian nasional.

"Komunikasi Kadin pusat dan daerah harus lebih ditingkatkan. Gunanya untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan suatu daerah. Selain itu pemerintah daerah, pengusaha, dan pemerintah pusat harus bersinergi," ujar Maxi.

Maxi berpendapat bahwa Kadin Daerah sudah seharusnya lebih aktif untuk memperjuangkan pembangunan di daerah. "Pengusaha dan pemerintah daerah itu tidak bisa dipisahkan dan menjadi kesatuan utuh untuk membangun daerah," kata Maxi. Sehingga jika kadin daerah kurang aktif, maka kurang optimal pula pembangunan di sana.

Maxi Gunawan selama ini dikenal sebagai pengusaha yang mendukung produk lokal agar bisa dilihat dunia internasional. Maxi sendiri mempunyai bisnis yang meliputi perdagangan dan komoditas, agrikultur, perbankan, properti, makanan-minuman, hingga transportasi.

Ia juga mengingatkan bahwa bersinerginya pemerintah dengan pengusaha, ujar Maxi, sejalan dengan UU Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. Kadin merupakan mitra kerja pemerintah.

"Kadin itu mempunyai banyak perwakilan dan membawahi banyak juga asosiasi. Pengusaha di daerah harus didukung. Bagaimana caranya agar mereka bisa mencapai ekonomi internasional. Ini bisa menjadi tambahan pemasukan negara," terang Maxi.
Sumber:

http://www.beritasatu.com/ekonomi/289564-urai-benang-kusut-maxi-gunawan-sebaiknya-kadin-pusat-turun-ke-daerah.html

http://www.beritasatu.com/ekonomi/289499-maxi-gunawan-masyarakat-harus-merasakan-kehadiran-kadin-daerah.html

Minggu, 05 Juli 2015

Maxi Gunawan: Kadin Daerah Sudah Seharusnya Proaktif

Isu semakin pentingnya mengangkat pengusaha-pengusaha di daerah semakin menguat. Selama ini, sering muncul kecemburuan seolah daerah hanya jadi penonton atas berbagai program pembangunan yang "dititipkan" oleh pemerintah pusat, dan digarap oleh pengusaha dari Jakarta pula.

Hal ini pernah diungkapkan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo. “Kalau ada proyek pembangunan dari kementerian pusat, tolong jangan sampai dikerjakan monopoli oleh pengusaha Jakarta,” kata Tjahjo dalam sambutannya saat membuka Musrembang Regional Wilayah Sulawesi di Makassar, Kamis 5 Maret 2015.

Tjahjo mengatakan bahwa kurangnya pelibatan pengusaha daerah ini menjadi salah satu sumber masalah dalam pembangunan di daerah-daerah perbatasan.

"Bayangkan dari anggaran sebesar Rp16 triliun per tahun hanya 16 persen yang dapat terserap, karena yang mengerjakan pembangunan jalan adalah pengusaha Jakarta yang tidak tahu kondisi alam dan masyarakat setempat, dan tidak mau bekerja sama,” kata dia.

Hal ini diamini oleh Ketua Komite Hubungan Kerjasama Lembaga Internasional Kadin, Maxi Gunawan yang sedang mencalonkan diri menjadi Ketua Kadin Indonesia. Menurutnya, sudah sepantasnya ada peningkatan kerja sama antara Kadin daerah dan pemerintah daerah.

“Pemda diminta mendorong pengusaha menjadi anggota kadin daerah dengan cara menerbitkan aturan yang mengharuskan seluruh pelaku usaha di daerah untuk menjadi anggota,” ujar Maxi di Batam, 4 Juli 2015. Dengan begitu, kata Maxi, perekonomian daerah bakal tergenjot. Asalkan, pemda juga memberikan kemudahan usaha bagi pengusaha lokal.

“Perizinan ekspor harus diubah menjadi sistem online dan harus ada transparansi antara pemda dan pengusaha,” tambahnya. Selain itu, Maxi juga mengimbau pengusaha daerah untuk terus menggali potensi sumber daya masyarakat setempat.

Lebih lanjut, Maxi mengungkapkan Kadin daerah sebagAi wadah bagi pengusaha-pengusaha daerah di seluruh Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian memiliki peran yang sangat strategis dalam memperjuangkan kepentingan dunia usaha. Sekaligus pembangunan ekonomi daerah.

"Kadin daerah harus proaktif diajak ikut serta dalam menyusun peraturan daerah. Tapi penting juga untuk mengingat agar pengusaha jangan sampai ikut Kadin hanya karena motif ekonomi semata. Ekonomi memang perlu, tapi bukan segalanya," ucap Maxi.

‎Menurut Maxi, pentingnya organisasi kadin daerah ini maka perlu strategi penguatan peran yang lebih implementatif. Diantaranya, peningkatan kerjasama antar Kadin daerah dan pemda dalam rangka revitalisasi peran kadin sebagai badan yang benar dibutuhkan para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.

Senin, 08 Juni 2015

Saran Calon Ketua Umum Kadin Maxi Gunawan: MARI BENTUK BANK INFRASTRUKTUR!

Bank infrastruktur semakin dirasakan urgent dengan mengencangnya pembangunan di bawah pemerintahan baru Jokowi-JK. Untuk itu, Pemerintah sebaiknya membentuk bank infrastruktur dengan sumber pembiayaan dari obligasi dan penyertaan modal negara, sehingga dapat memberikan kelangsungan modal bagi bank tersebut agar konsisten dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Maxi Gunawan, Ketua Komite Tetap Hubungan Kerjasama Lembaga Internasional Kadin Indonesia, mendorong terbentuknya bank infrastruktur tersebut sebagai pengusaha yang telah makan asam garam begitu lama di dunia bisnis Indonesia di acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Hotel Fairmont, Selasa, 9 Juni 2015.

Menurut Maxi, kinerja belanja infrastruktur selama ini masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari alokasi anggaran infrastruktur yang tidak lebih dari 3% dari PDB dengan pola penyerapan yang menumpuk pada akhir tahun (kuartal keempat) serta kurangnya sinergi koordinasi antara kementerian, lembaga, dan daerah. “Semestinya anggaran infrastruktur yang ideal berkisar antara 5%-6% dari PDB,” kata Maxi.

Oleh sebab itu, menurutnya Kadin harus bekerja sama dengan pemerintah mencari alternatif solusi terbaik tentang skema pembiayaan infrastruktur yang selama ini selalu menjadi masalah.  Salah satu alternatifnya, kata dia, adalah membangun bank infrastruktur.

Bank itu nantinya, diharapkan  bisa memberikan pinjaman jangka panjang sesuai dengan karakteristik pendanaan proyek yang dibangun yang membutuhkan waktu jangka panjang dalam pengembalian nilai investasinya.

Hingga kini, sebenarnya  sudah ada Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur untuk menjembatani swasta dan pemerintah dalam hal pendanaannya. “Dengan pola-pola semacam ini tentu harapannya dapat mempercepat pembangunan infrastruktur,” tegas Maxi Gunawan.