Sabtu, 05 Mei 2018

Budi Arie Setiadi: Prabowo Cawapres Jokowi? Susah Kayanya Ya...

Ide Joko Widodo menggandeng Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2019 ditanggapi negatif oleh kelompok relawan Jokowi. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, relawan melihat wacana tersebut hanya sebatas aspirasi semata, bukan upaya politik yang nyata. "Tentu sebagai sebuah aspirasi boleh-boleh saja. Namun, sebagai realitas politik, sangat sulit, ya," ujar Arie saat dihubungi, Senin (16/4/2018). 

Pasalnya, relawan terbesar pendukung jokowi, Projo, melihat, kontestan Pilpres 2019 mengerucut pada nama Jokowi dan Prabowo. Nama-nama lainnya, semisal Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono, berada pada level calon wakil presiden. Oleh karena itu, jika duet Jokowi-Prabowo benar-benar terwujud, hanya akan ada calon tunggal dalam pesta demokrasi di Indonesia. "Pilpres 2019 berpotensi hanya menghadirkan calon tunggal dan tentunya itu kurang baik terhadap demokrasi. Apakah baik jika hanya calon tunggal? Tentunya tidak, kan," lanjut Budi Arie Setiadi.

Arie juga melihat wacana itu terkesan sebagai bentuk bagi-bagi kekuasaan. Ia jelas menolaknya. "Lagi pula Pilpres 2019 ini kan bukan hanya bagi-bagi kekuasaan. Prabowo juga, kan, sudah diberikan mandat oleh Gerindra sebagai calon presiden," ujar Arie. Lantas, menurut relawan, siapa yang pantas mendampingi Jokowi sebagai cawapres? Arie menjawab, siapa pun yang dipilih Jokowi, relawan akan mendukungnya. Sementara itu, pimpinan kelompok relawan Jokowi lainnya, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Sihol Manulang enggan mengomentari wacana Jokowi akan menggandeng Prabowo sebagai cawapres. "Lebih baik, saya diam," ujarnya. Wacana Jokowi-Prabowo Kabar Jokowi menawarkan posisi cawapres kepada Prabowo muncul. 

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengeluarkan sejumlah pernyataan yang membenarkan tawaran itu. Di sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP Romi, sapaan Romahurmuziy, pekan lalu, tanpa ditanya membeberkan upaya Jokowi "mendekati" Prabowo sejak November 2017. Romi mengatakan, Jokowi telah dua kali bertemu Prabowo pada November 2017 untuk menjajaki posisi cawapres. Menurut Romi, Prabowo mengapresiasi tawaran tersebut. Bahkan, Prabowo merespons positif tawaran tersebut dengan mengirimkan utusannya beberapa waktu lalu untuk menanyakan kepastian kepada Jokowi. 

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2018/04/16/10263761/relawan-duet-jokowi-prabowo-dalam-pilpres-2019-sulit-terealisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar